Batang - Bagi seorang jurnalis wajib memahami dan menguasai dasar-dasar jurnalistik (basics of journalism) agar dapat menjalankan aktivitas jurnalistik dengan tepat. Jurnalis profesional tidak sekadar bisa menulis berita, tetapi juga memahami serta menaati aturan yang berlaku di dunia jurnalistik, terutama Kode Etik Jurnalistik.
“Jika ada kritik dari masyarakat mengenai kinerja jurnalis, misalnya beritanya “ngawur” dari segi penulisan ataupun dari segi substansi, kemungkinan besar jurnalis tersebut belum memahami dan menguasai dasar-dasar jurnalistik. Maka dari itu ayo kita bersama mengenali teknik dasar-dasar jurnalistik, ” ucap Adam disaat berada di ruang rapat kantor KJK Batang Hari, jumat(19/08/23)
Menurut Ifan Dedi s.sos Sekretaris DPP KJK, definisi, makna , atau pengertian Jurnalistik dapat ditinjau dari tiga sudut pandang yaitu secara harfiah, konseptual atau teoritis, dan praktis.
“Secara harfiah, jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya “jurnal” (journal), artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (day). Asal-muasal kata jurnalistik dari bahasa Yunani Kuno, “du jour” yang berarti hari, yakni kejadian hari ini yang diberitakan dalam lembaran tercetak, ” kata sekretaris DPP KJK
“Du Jour sendiri berasal dari sejarah pers dunia, mengacu pada media massa pertama di dunia yang dikenal dengan nama Acta Diurna, ” lanjutnya, saat berbincang santai bersama anggota PJS lainnya.
Kemudian Adam seorang wartawan senior yang sudah banyak berkecimpung didunia jurnalistik yang posisi sebagai pimpinan Redaksi Jurnalis Kebangsaan Batang juga ikut memaparkan, ” secara konseptual, jurnalistik dapat dipahami dari tiga sudut pandang, mulai dari proses, teknik, dan ilmu. Sebagai proses, “kata dia, jurnalistik adalah “aktivitas” mencari, mengolah, menulis, dan menyebarluaskan informasi kepada publik melalui media massa. Aktivitas ini dilakukan oleh wartawan atau Jurnalis, ”tambahnya.
Sebagai teknik, jurnalistik adalah “keahlian” (expertise) atau “keterampilan” (skill) menulis karya jurnalistik (berita, artikel, feature) termasuk keahlian dalam pengumpulan bahan penulisan seperti peliputan peristiwa (reportase) dan wawancara.
Sebagai ilmu, jurnalistik adalah “bidang kajian” mengenai pembuatan dan penyebarluasan informasi (peristiwa, opini, pemikiran, ide) melalui media massa. “Jurnalistik termasuk ilmu terapan (applied science) yang dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan dinamika masyarakat itu sendiri, ” sambung Adam
Sebagai ilmu, ujar Adam , Pimpinan redaksi jurnalis kebangsaan mengatakan bahwa jurnalistik termasuk dalam bidang kajian ilmu komunikasi, yakni ilmu yang mengkaji proses penyampaian pesan, gagasan, pemikiran, atau informasi kepada orang lain dengan maksud memberitahu, mempengaruhi, atau memberikan kejelasan, ”terangnya
Terkait dasar-dasar jurnalistik, Adam menyatakan bahwa dasar-Dasar Jurnalistik adalah hal-hal mendasar tentang dunia jurnalistik yang meliputi tiga hal. Pertama wawasan (knowledge), yaitu dasar-dasar Jurnalistik dalam hal pengetahuan (knowledge) yang terpenting adalah pengetahuan tentang ilmu atau teori jurnalistik.
“Kata kunci (keywords) dalam dasar-dasar jurnalistik antara lain pengertian jurnalistik, asal-usul kata jurnalistik, sejarah jurnalistik, produk jurnalistik (berita, artikel opini, featured, termasuk foto jurnalistik dan video jurnalistik), narasumber atau sumber berita, jenis-jenis berita, jenis-jenis feature, jenis-jenis artikel opini (editorial, pojok, karikatur), manajemen redaksi, struktur organisasi media, jenis-jenis media, angle berita, delik pers, ” paparnya.
Kedua keahlian (Skill), yaitu dalam hal keterampilan (skills) yang terpenting adalah penulisan berita yang merupakan produk utama jurnalistik sekaligus karya utama wartawan (jurnalis), teknik pencarian berita atau teknik reportase (wawancara, riset data, observasi atau pengamatan langsung ke tempat kejadian), dan penggunaan bahasa jurnalistik (bahasa pers/bahasa media) dalam menulis berita.
Ketiga adalah Etika (attititude). Dasar Jurnalistik dalam hal attitude (sikap) secara normatif diatur dalam UU No. 40/1999 tentang Pers, Kode Etik Jurnalistik, Pedoman Pemberitaan Media Siber untuk Wartawan dan Media Online, serta etika jurnalistik secara umum sebagaimana tercantum di Elemen Jurnalisme.
Dan Kemudian, yang sangat harus dipahami adalah produk utama jurnalistik adalah berita, Karena aktivitas atau proses jurnalistik utamanya menghasilkan berita, selain jenis tulisan lain seperti artikel dan feature. “Berita adalah laporan peristiwa yang baru terjadi atau kejadian aktual yang dilaporkan di media massa, ” ujarnya
Adam juga mengatakan, ” ada tahap-tahapan pembuatan atau penulisan berita adalah hunting, yaitu mengumpulkan fakta dan data peristiwa yang bernilai berita –aktual, faktual, penting, dan menarik—dengan “mengisi” enam unsur berita 5W+1H yaitu “What, Apa yang terjadi, Who, Siapa yang terlibat dalam kejadian itu, Where , dimana kejadiannya, When, kapan terjadinya, Why Kenapa hal itu terjadi, dan How, bagaimana proses kejadiannya ” kata Adam dihadapan Tim Jurnalis kebangsaan
Yang terakhir adalah kelayakan sebuah peristiwa diberitakan atau tidak, diukur dengan parameter Nilai Berita (News Values), yaitu aktual, faktual, penting, dan menarik.
Fakta dan data yang sudah dihimpun dituliskan berdasarkan rumus 5W+1H dengan menggunakan Bahasa Jurnalistik spesifik, kalimatnya pendek-pendek, baku, dan sederhana; dan komunikatif yaitu jelas, langsung ke pokok masalah (straight to the point), mudah dipahami orang awam.
Dan komposisi naskah berita dapat terdiri atas Head (Judul), Date Line (Baris Tanggal), yaitu nama tempat berlangsungnya peristiwa atau tempat berita dibuat, plus nama media Anda. Kemudian lead (Teras) atau paragraf pertama yang berisi bagian paling penting atau hal yang paling menarik.
“Dan Body (Isi) berupa uraian penjelasan dari yang sudah tertuang di Lead. Nah, itu tadi pembahasan singkat mengenai dasar-dasar jurnalistik bagi pemula, ” tutup Adam dengan semangat di hadapan para rekan-rekan Tim KJK
AdamBatang
Baca juga:
Dr.Hidayatullah, Alumni ke-39 PDIE Unila
|